Menurut berita yang dilansir oleh detikNews berdasarkan press release yang dikeluarkan oleh Lapan, pada jumat 05/03/10, diperkirakan badai matahari akan terjadi sekitar tahun 2012 sampai dengan 2015. Flare sendiri merupakan salah satu bentuk aktivitas matahari, yang pada puncaknya dapat mengakibatkan terjadinya kemarau panjang dan ledakan-ledakan matahari.
Tidak jauh berbeda seperti berita yang dimuat oleh Vivanews 10/02/10, kejadian ini akan berdampak paling besar pada rusaknya sistem teknologi informasi seperti komunikasi satelit, radio dan navigasi GPS. Lebih lanjut Lapan mengungkapkan efek dari badai itu akan berpengaruh terhadap perubahan iklim yang sangat ekstrim, suhu bumi akan meningkat dan menimbulkan perubahan drastis.
Ledakan-ledakan matahari yang berupa partikel bisa menembus atmosfir dan sampai ke bumi hingga berakibat buruk pada perubahan cuaca. Namun hal itu diyakini tidak akan sampai memporak-porandakan bumi.
Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.
"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).
Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.
Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.
"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.
Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.
Sabtu, 06 Maret 2010
BADAI MATAHARI
Diposting oleh Unknown di Sabtu, Maret 06, 2010
Label: Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar